Kamis, 19 Februari 2009

Komisariatku

Teringat dengan ungkapan ketua KAMMI Daerah terpilih saat membuka acara pada Pelantikan Pengurus KAMMI Komisariat IAIN Reden Intan beliau mengatakan bahwa organisasi yang mampu bertahan adalah mereka yang senantiasa berharap, memiliki impian-impian yang indah untuk dicapai, mimpi itulah yang akan senantiasa diusahakan oleh individu yang ada didalamnya antuk diwujudkan, kerena masa depan adalah milik mereka yang sesnatiasa mengawali dengan impian-impian, cita-cita besar, dan harapan besar itulah yang kemudian harus dipertahankan oleh gerakan tersebut untuk mampu bertahan, dan bisa kita melihat begitu banyak organisasi yang kehilangan arah ketika perjalananya sehingga bingung untuk melakukan perjalanan dan pada akhirnya meredup dan hilang ditengah gelombang zaman yang senantiasa berputar. Dalam konteks KAMMI Komisariat hendaknya menjadikan kepengurusan kedepan adalah lebih baik dari kepengurusan yang lalu, jika komisariat tidak ada perubahan, tetap seperti yang lalu atau malah lebih buruk artinya perubahan itu belumlah ada, karena konteks perubahan adalah berawal dari tubuh itu sendiri (ibda’ binafsih). Terakhir beliau berpesan kepada pengurus, bahwa dalam kondisi apapun, kita, ana, wa antum haruslah tegar dihadapan kader, apapun masalah yang dihadapai haruslah tetap kelihatan tegar dan semangat karena cuma itulah modal yang kita miliki untuk mempertahankan kader, jangan sampai kader melihat pengurus loyo dan tidak semangat karena itu akan mempengaruhi kondisi psikis mereka ….





Kegelisahan

Sering aku merenung betapa susahnya diri ini menjadi ideal, menjadi diri yang benar-benar aku impikan, seorang aktivis yang dapat menebarkan manisnya ukhuwah dengan banyak orang, seseorang yang dapat memberi banyak manfaat dan dapat mengajarkan banyak hal tentang kebaikan terhadap banyak orang, dapat memenuhi target ma’awinah selama proses tarbiyah, tilawah, puasa, tahajud, duhaan, baca buku, silaturahim, dll, dapat memenuhi seruan agenda-agenda dakwah kampus, dan membantu teman-teman dikala mereka banyak masalah. Ya aku sadar akan kebaikan-kebaiakan tersebut, aku juga sadar bagaimana diri ini melaksanakannya, tetapi mengapa, mengapa, susah bagiku untuk menjalankan itu semua dengan baik, dengan niatan yang tulus, amal yang jujur, dan do’a yang baik …

Sampai tulisan ini hamba buat kedaaan hamba benar jauh dari harapan awal ingin menjadi sebaik-baiknya manusia, ya Allah tologlah lunakkan hati hamba …





Peradaban Islam


Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, kehadirannya dimuka bumi membawa kesejahteraan dan keselamatan yang menyeluruh bagi alam, dengan tata aturan yang sempurna, pedoman hidup yang lurus, tata laksana nan jelas membawa manusia dan seisi dunia tunduk pada kehambaan Ilahi menuju kebahagiaan duania dan akhirat.

Dalam pelaksanaan penghambaan tersebut, manusia diberi amanah oleh Allah SWT sebagai khalifah. Ia dipercaya untuk mengelola alam dan isinya agar dapat dipetik berkah dan manfaatnya. Sehubungan dengan adanya keterbatasan pribadi diperlukan adanya kejasama antar sesama, dan diperlukan musyawarah dalam menetapkan langkah, kebijakan dan keputusan.